Saturday, August 30, 2008

Kata-kata yang Memakan Korban Lagi (2)

SAKIT HATI MELIHAT FINAL PIALA KEMERDEKAAN

Belum habis rasa tidak percaya dengan kejadian Sriwijaya Air, ada lagi kejadian yang tidak mengenakkan yang terjadi.

Ceritanya begini....

Jumat pagi kemarin, 29 Agustus 2008, aku di telp teman yang dulu aktif mengelola Liga Sekolah Sepakbola di Padang. Dia mengajak menonton Pertandingan Final Sepakbola Piala Kemerdekaan di Gelora Bung Karno.

Dengan spontan waktu itu aku menolak, dengan alasan malas dan takut sakit hati. Kurang lebih kata-katanya begini,"Maleh mah, beko sakik hati manontonnyo". artinya kurang dalam bahasa gaul sehari-hari "Malas ah, yang ada ntar sakit hati lagi nontonnya". Trus dia bilang, "ah tiketnya cuma Rp. 20.000,-". Aku jawab,"ini bukan masalah harga tiket bos, sakit hati ga bisa dihargai dengan uang." Akhirnya dia maklum, karena dia tau kalau aku sangat tidak respek dengan sepakbola Indonesia saat ini, walaupun aku adalah "orang bola".

Awalnya aku berfikir kenapa malas nonton, karena ga enak nonton bola dengan stadion kosong dan tim-tim yang bertanding juga ga berkelas. Selain itu salah satu bentuk protes dan boikot terhadap sepakbola nasional. Dengan menonton, menurut aku kita menyetujui sepakbola Indonesia diurus dengan cara seperti sekarang ini, dan setuju Nurdin Halid tetap jadi Ketua Umum.

Trus apa yang terjadi.
Jumat malam, pada perebutan tempat ketiga antara Indonesia B melawan Myanmar U23, pertandingan hanya berakhir 1-0 untuk Indonesia B. Gol nya pun "gol nyasar" ga ada indahnya sama sekali. Sementara 2x45 pertandingannya sangat membosankan. Banyak yang salah oper, passing bola tidak terarah. Sangat tidak layak untuk pertandingan tim Nasional Masa depan. Ini mungkin sakit hati yang pertama kalau nonton di stadion.

Yang lebih parah adalah pada pertandingan kedua. Antara Tim Nasional Senior Indonesia melawan Tim Libya U23. Pada Babak I, Indonesia sudah ketinggalan 0-1. Babak Kedua pertandingan tidak ada lagi karena Libya mogok bertanding. Hal ini karena terjadi insiden yang pemukulan oleh salah seorang asisten pelatih tim Indonesia terhadap pelatih Tim Libya di lorong kamar ganti pada saat istirahat.

Kalau kejadiannya begitu, siapa yang tidak sakit hati kalau nonton ke GBK. berharap disugukan pertandingan menarik tapi tidak didapat. Kemudian Tim Nas Senior menang, namun ternyata mereka kalah di Babak Pertama, Sementara berharap pertandingan 2x45 menit, ternyata Babak Kedua tidak ada. Dan terakhir, hadirlah juara semu Tim Senior Indonesia, dengan bangganya mengarak piala. Padahal mereka tidak menang.

Yah.. kenapa bisa omongan spontan kembali menjadi kenyataan ya.

Ada apa ini....??

No comments:

 
© 2008 free template by kangrohman modification by agungwasono