Ditulis oleh Joel dan disadur dari www.generasibola.com
Indonesia menatap laga final dengan kepercayaan yang tinggi, hal ini disebabkan karena hasil yang mentereng di fase grup dilanjutkan dengan laga semifinal menghadapi tuan rumah Singapura. Namun kepercayaan diri yang tinggi hancur di hadapan Thailand.
Awal runtuhnya kepercayaan diri pemain akibat gol cepat yang dilesakan pada menit ke 2 babak pertama. Adalah Chanathip Songkrasin yang mampu merobek gawang Timnas Indonesia yang di kawal oleh Nadeo Argawinata. Setelah gol itu tercipta, Thailand semakin menggila menekan Indonesia, memaksa Indonesia harus bermain bertahan, ditambah pemain Indonesia selalu mudah kehilangan bola akibat tekanan pemain Thailand.
Walau mendapat tekanan dari Thailand, bukan berarti Indonesia tanpa peluang emas, namun peluang itu di sia siakan oleh Alfeandra Dewangga, sepakannya melambung jauh, padahal sudah berhadapan dengan penjaga gawang Thailand.
Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak ke dua, pelatih Shin Tae Yong mengganti beberapa pemain, Rahmat Irianto di gantikan oleh Evan Dimas, fachrudin digantikan Elkan Baggot. Pergantian tersebut tidak dapat meredam kecepatan pemain Thailand. Pada menit ke 52,kembali Chanathip mampu mengoyak jala gawang Indonesia.
Tidak sampai di situ, Supachok Surachat membuat Indonesia semakin hancur dengan gol nya di menit ke 67.
Bordin Phala menggenapkan gol Thailand menjadi 4-0 pada menit ke 87. Indonesia harus keluar lapangan dengan tertunduk lesu, karena pada laga final leg ke 2 yang akan di gelar pada tanggal (1/01/2022) ditempat yang sama, Indonesia harus menang dengan skor 5-0 jika ingin menjadi juara.
Atau kembali menjadi runner up untuk yang ke enam kalinya.
No comments:
Post a Comment